Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
dayakomputerku.blogspot.com. Powered by Blogger.

Monday, February 7, 2011

Batu Golok

 

Pada jaman dahulu di daerah Padamara dekat Sungai Sawing hiduplah sebuah keluarga miskin. Sang istri bernama Inaq Lembain dan sang suami bernama Amaq Lembain.

Mata pencaharian mereka adalah buruh tani. Setiap hari mereka berjalan kedesa desa menawarkan tenaganya untuk menumbuk padi.

Kalau Inaq Lembain menumbuk padi maka kedua anaknya menyertai pula. Pada suatu hari, ia sedang asyik menumbuk padi. Kedua anaknya ditaruhnya diatas sebuah batu ceper didekat tempat ia bekerja.

Anehnya, ketika Inaq mulai menumbuk, batu tempat mereka duduk makin lama makin menaik. Merasa seperti diangkat, maka anaknya yang sulung mulai memanggil ibunya: "Ibu batu ini makin tinggi." Namun sayangnya Inaq Lembain sedang sibuk bekerja. Dijawabnya, "Anakku tunggulah sebentar, Ibu baru saja menumbuk."

Begitulah yang terjadi secara berulang-ulang. Batu ceper itu makin lama makin meninggi hingga melebihi pohon kelapa. Kedua anak itu kemudian berteriak sejadi-jadinya. Namun, Inaq Lembain tetap sibuk menumbuk dan menampi beras. Suara anak-anak itu makin lama makin sayup. Akhirnya suara itu sudah tidak terdengar lagi.

Batu Goloq itu makin lama makin tinggi. Hingga membawa kedua anak itu mencapai awan. Mereka menangis sejadi-jadinya. Baru saat itu Inaq Lembain tersadar, bahwa kedua anaknya sudah tidak ada. Mereka dibawa naik oleh Batu Goloq.

Inaq Lembain menangis tersedu-sedu. Ia kemudian berdoa agar dapat mengambil anaknya. Syahdan doa itu terjawab. Ia diberi kekuatan gaib. dengan sabuknya ia akan dapat memenggal Batu Goloq itu. Ajaib, dengan menebaskan sabuknya batu itu terpenggal menjadi tiga bagian. Bagian pertama jatuh di suatu tempat yang kemudian diberi nama Desa Gembong olrh karena menyebabkan tanah di sana bergetar. Bagian ke dua jatuh di tempat yang diberi nama Dasan Batu oleh karena ada orang yang menyaksikan jatuhnya penggalan batu ini. Dan potongan terakhir jatuh di suatu tempat yang menimbulkan suara gemuruh. Sehingga tempat itu diberi nama Montong Teker.

Sedangkan kedua anak itu tidak jatuh ke bumi. Mereka telah berubah menjadi dua ekor burung. Anak sulung berubah menjadi burung Kekuwo dan adiknya berubah menjadi burung Kelik. Oleh karena keduanya berasal dari manusia maka kedua burung itu tidak mampu mengerami telurnya.

 

                                            =S E L E S A I=

Sudah Baca Yang Ini..?



Komentar :

ada 0 comments ke “Batu Golok”

Post a Comment

Popular Post

Ambil ni Widget

Your Language

English Saudi Arabia French German Japanese Korean Chinese Russian Spanish
India Netherland Portugal Italian Philippines Ukraina Norwegia
Powered by
Widget translator

About Me

My photo
Lhokseumawe, Aceh, Indonesia
Seorang yang berasal dari Medan dan kembali kekampung tempat ia dilahirkan untuk melakukan kegiatan perkuliahan di Aceh pada saat ini Tepatnya di Universitas Malikussaleh dan mencoba berbagi ilmu kepada orang-orang sekitar dengan niat baik, tulus dan ikhlas, dan mudah-mudahan mendapatkan pahala yang melimpah ruah dari Allah SWT Amiiin.

Blog Archive

 

web stats by Statsie

Traffic Feedjit

Chatting Yuuk


Silahkan Berkomentar


web stats by Statsie

Reader Community

Visitors Traffic


 free web counter Counter Powered by  RedCounter
dns failure
free counters
Google PageRank Checker Powered by  MyPagerank.Net

web stats by Statsie
This Blog is proudly powered by dayakomputerku.blogspot.com | Template by Oki Putra